media, kini dan dahulu
dahulu, sebuah media, jenis apapun itu adalah mainannya orang2 pilihan yang ber-kelas. ialah sebuah simbol perlawanan, keberanian dan ke-keren-an. hanya manusia dengan skill dan kondisi mental sepiritual level tertentu yang bisa berkecimpung di media.
saya teringat ketika awal-awal karir menjadi bocah ingusan nan amatiran dahulu kala. ketika itu saya bermukim di sebuah asrama salah satu ponpes di jatim, kebetulan ketika itu asrama di urus dengan tidak baik menurut standart saya dan beberapa teman. sehingga menimbulkan hal-hal yang meresahkan bagi kami. keresahan akan kondisi sosial-politik asrama yang tidak ideal tersebut lambat laun membuncah!. kami siap melawan!. setelah berfikir secara dalam dan seksama, akhirnya kami memilih melawan melalui media. media ciptaan kami sendiri, MADING! majalah dinding.
dengan modal kertas karton dan spidol warna-warni paling murah di zamannya, kami membuat komik sindiran dan ujaran propaganda serta tulisan kritis terhadap pengurus asrama. sambil membuat hati kami terus berdegup kencang. kami sadar, ujung dari media ini bisa apa saja. bisa saja di abaikan, bisa saja di copot sebelum ada yang membaca, atau yang terburuk, bisa saja kami di keluarkan dari asrama karena dianggap represif dan memberontak.
namun tahukah anda sekalian? saat itu kami merasa menjadi orang paling keren, keren karena bisa dan berani bermain dengan media. meskipun hanya sebuah mading. tetap saja keren!.
namun mari tengok media saat ini, agaknya susah sekali mencari media yang pengisinya adalah orang keren seperti dahulu. mungkin ada, tapi biasanya keberadaannya tenggelam di antara media murahan yang kosong tanpa nilai. mulai dari media sosial yang di publish tanpa rasa bertanggung jawab hingga media kelas nasional yang idealismenya telah terbeli.
bagi mantan anak ingusan yang suka membaca media seperti saya. tentu sangat merindukan media-media keren seperti dahulu. yang setiap membacanya kita akan tecengang, terbakar semangatnya dan terinspirasi. bukan seperti media kebanyakan sekarang, bukannya mencerahkan malah menambah kerutan di jidat.
saya berharap akan muncul media-media keren lagi. sehingga kehidupan anak-anak zaan sekarang akan se-seru kehidupan anak-anak dahulu.
katakan amin di komentar, jangan diabaikan bila anda muslim sejati. hahaha