Senin, 19 September 2016

selang suci sang mertua


dahulu kala, saya sempat bermukim di pulau dewata. dipulau yang dijuluki master piece-nya tuhan itu saya dan keluarga sempat tinggal belasan tahun. seperti yang diketahui khalayak ramai, kami umat pengikut rasulullah adalah minoritas disana. namun menjadi minoritas diantara umat hindu di-bali sangatlah mengasyikkan. kami berbaur dan ber-sosialisasi dengan baik, sehingga perbedaan diantara kami sekilas tidaklah terlihat, bilapun terlihat akan nampak indah bagai paduan perbedaan warna-warni pelangi. kondisi tersebut membuat ada banyak cerita unik, menarik, bahkan lucu nan menggelitik tercipta dikehidapn kami sehari-hari.

salah satu cerita yang masih membuat tersenyum hingga kini, adalah kisah tetangga saya dengan menantunya yang pemeluk hindu. kami biasa memanggilnya dengan panggilan mbah kasro, tetangga saya tersebut adalah orang yang dituakan di komunitas muslim kami. selain wawasan keagamaannya yang diatas rata-rata kami, beliau juga sepuh dari sisi usia. singkat cerita, salah satu putrinya menikah dengan orang asli bali yang kebetulan pemeluk agama hindu. layaknya hubungan ayah-anak-menanttu, sesekali mbah kasro rahimahullah beranjang sana ke kediaman anaknya. menginap beberapa hari untuk menjaga silaturahim dan hal-hal baik lainnya.

karena kerutinan kunjungan tersebut, sang menantu yang non muslim itu sengaja menyiapkan kamar khusus buat ayah mertuanya, dan satu kamar lagi khusus buat shalat. karena sang menantu tau apa arti sholat buat ayah mertuanya, maka si menantu tidak main-main dalam menyiapkan segala kebutuhan sholat ayah mertuanya selama dirumahnya. hal besar seperti tempat sholat sampai yang kecil-kecil ia perhatikan semua. tak terkecuali SELANG!. ya, selang dibutuhkan ayah mertuanya untuk mengambil wudhlu sebelum sholat. maka si menantu menyiapkan selang khusus buat ayah mertuanya. selang tersebut ukuran dan jenisnya dibuat dan dipilih khusus untuk kenyamanan berwudhlu mbah kasro. dan selang tersebut hanya boleh digunakan oleh mbah kasro, ketika mbah kasro tidak sedang berada dirumahnya, maka selang tersebut akan disimpan di tempat khusus yang tidak bisa dijamah orang lain. bagi si menantu, ibadah adalah sesuatu yang sakral, sama seperti yang dia pahami di dalam agamanya. maka apapun yang berhubungan dengan ritual ibadah adalah sakral juga!. tak terkecuali ibadah yang dilakukan mbah kasro, yang muslim taat tersebut. maka dengan penuh ketaatan ia akan menjaga selang sakral milik mbah kasro tersebut. dan sejak itu selang tersebut adalah bukan selang biasa, ia adalah SELANG SUCI.

kisah ini mungkin saja sudah mengalami bias disana-sini, tapi tidak jauh berbeda dengan yang terjadi sebenarnya. kisah-kisah semacam itu sebenarnya berserakan disekitar kita. kisah unik hasil dua kultur yang berbeda saling bersentuhan. bisa dari hubungan perbedaan agama, bahasa, suku, dialek, dsb. hal-hal tersebut adalah kekayaan lain bangsa kita. perbedaan dari sudut yang pas bisa menyegarkan buat kehidupan. namun bagi yang memandang dari sudut tertentu malah "menyumpekkan".

mari sejenak kita tengok kesekitar kita, mungkin saja ada kisah menarik lainnya disekitar kita yang bisa menyegarkan fikiran kita!

Bagikan

Jangan lewatkan

selang suci sang mertua
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.